Keselamatan Kerja

Teori kecelakaan kerja
Kecelakaan kerja adalah suatu hal yang sering terjadi di lingkungan kerja. Akan tetapi, kecelakaan kerja dapat dihindari. Pandangan bahwa kecelakaan kerja adalah suatu takdir dari yang Maha Kuasa tidak sepenuhnya benar. Sekarang ini sudah banyak konsep atau teori yang mengupas tentang masalah kecelakaan kerja. Beberapa teori tentang kecelakaan kerja antara lain:

a.  Teori Heinrich
Teori Heinrich atau lebih dikenal dengan Teori Domino menyebutkan bahwa Kecelakaan kerja adalah suatu rangkaian kejadian. Faktor yang terkait dalam rangkaian tersebut adalah lingkungan, kesalahan manusia, perbuatan atau kondisi yang tidak aman, kecelakaan dan cedera atau kerugian. 
b. Teori Multiple causation
Teori ini menyebutkan bahwa kecelakaan kerja terjadi karena adanya banyak penyebab. Penyebab kecelakaan tersebut adalah kondisi yang tidak aman (unsafe condition) dan tindakan yang tidak aman (unsafe action).

c.  Teori GordonMenurut Gordon (1949), Kecelakaan terjadi karena adanya kontak diantara 3 (tiga) hal yaitu korban kecelakaan, perantara terjadinya kecelakaan dan lingkungan yang kompleks. Untuk itu, untuk lebih memahami mengenai penyebab terjadinya kecelakaan, harus diketahui karakteristik dari korban kecelakaan, perantara dan lingkungan secara detail.

d. Teori Domino Terbaru
Teori Domino yang terbaru berkembang sekitar tahun 1969. Dalam teori tersebut diungkapkan bahwa penyebab terjadinya kecelakaan adalah adanya ketimpangan manajemen. Teori tersebut merupakan pengembangan dari Teori Heinrich yang menunjukkan bahwa manajemen juga ikut berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan kerja.

e. Teori ReasonReason menyatakan bahwa kecelakaan terjadi karena adanya lubang dalam system pertahanan. Sistem pertahanan yang dimaksud adalah pelatihan dan prosedur yang mengatur kelamatan dan kesehatan kerja.

f.  Teori Frank E Bird Peterson
Menurut Frank Bird, “an accident is undesired event that result in physical harm to a person or damage to a property. It is usually the result of a contact with a source of energy (kinetic, electrical, chemical, etc).” Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kecelakaan terjadi karena adanya kontak dengan suatu sumber energy seperti mekanis, kimia, kinetic, fisis yang dapat mengakibatkan cedera pada manusia, alat maupun lingkungan. 
Selanjutnya teori ini dikembangkan oleh Derek Viner (1998) melalui Konsep Energi. Konsep ini menyebutkan bahwa kecelakaan terjadi akibat energy yang lepas dan mengenai si penerima. Sperti kita ketahui bersama bahwa energy di ala mini tersaji dalam beberapa bentuk misalnya mekanis, kimia, kinetic, radiasi, dan lain-lain. Cedera terjadi karena energy yang mengenai penerima melebihi ambang batas kemampuan penerima.

Pengertian keselamatan kerja secara umum.
Keselamatan kerja merupakan aspek penting dalam pekerjaan atau kegiatan hidup lainya. Keselamatan kerja selalu di jadikan sebagai bahasan utama ketika berbicara mengenai pekerjaan. Hal ini karena keselamatan kerjamempunyai kontribusi penting dalam peningkatan kinerja dan dan produktivitas pekerja. Untuk hal tersebu, maka setiap tenaga kerja sudah seharusnya memahami pengertian keselamatan kerja bagi dirinya dan lingkunganya. Pengertian keselamatan kerja memang sudah seharusnya dipahami secara umum oleh semua orang sebab dalam konteksnya, keselamatan kerja ini mencoba untuk mencegah terjadinya kejadian negatif dalam kehidupan setiap orang. Pada setiap aspek kehidupan, kejadian negatif atau selanjutnya kita sebut sebagai kevelakaan dapat saja terjadi. Hal ini karena setiap aspek kehidupan membawa serta ancaman di balik eksistensinya. Kita harus mewaspadai setiap kemungkinan yang ada di balik kondisi yang kita miliki.
Beberapa pengertian dasar keselamatan kerja.
Untuk dapat memahami secara utuh pengertian keselamatan kerja, maka kita coba untuk mengulas beberapa konsep dasar mengenai keselamatan kerja. Konsep dasar ini merupakan rangkuman atas kondisi yang kita temukan di lapangan kerja. Pengertian keselamatan kerja yang di maksud adalah :
  • Keselamatan kerja adalah upaya mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan saat melakukan pekerjaan

Konsep ini beransumsi bahwa setiap orang tidak ingin mengalami kecelakaan, sehingga untuk kondisi tersebut mereka harus dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan. Dalam hal ini keselamatan kerja diarahkan sebagai gerakan antisipasi terhadap kejadian di tempat kerja. Berbagai kegiatan, upaya yang terkait dengan mengurangin kemungkinan kecelakaan.
  • Keselamatan kerja adalah pelindungan diri terhadap segala kemungkinan yang dapat menyebabkan kecelakaan

Sementara dalam kongsep ini, keselamatan kerja ;ebih di fokuskan pada upaya melindungi diri dari segala kemungkinan kecelakaan pada saat bekerja.Dalam koteks ini kita menyimpulkan bahwa perlu adanya perlindungan khusus terhadap setiap orang di sekitar lingkungan kerja. Perlindungan terhadap diri merupakan langkah kongkrit yang dilakukan dengan menyiapkan beberapa perlatan yang terkait dengan upaya tersebut. Halini merupakan kesadaran atas pebntinganya perlindungan diri dari kecelakaan saat bekerja.
  • Keselamatan kerja adalah tindakan pereventif terhadap kecelakaan yang dilakukan sebagai bentuk tamnggung jawab.

Konsep ini mendepankan asumsi bahwa tindakan preventif jauh lebih baik daripada tindakan kuratif. Oleh karena itulah, sebelum kita mengalami kecelakaan, maka kita harus melakukan langkah-langkah pencegahaan atau preventif terhadap segala kemungkinan yang terjadi. Langkah preventif memang merupakan langkah yang penting dalam segala aspek kehidupan, khususnya terkait dengan keselamatan kerja. Tidak ada seorang pun yang ingin mengalami kecelakaan saat melakukan kegiatan, bekerja.

Penyebab kecelakaan kerja

  1. Unsafe Action (Tindakan tidak aman)

Unsafe action adalah suatu tindakan yang memicu terjadinya suatu kecelakaan kerja. Contohya adalah tidak mengenakan masker, merokok di tempat yang rawan terjadi kebakaran, tidak mematuhi peraturan dan larangan K3, dan lain-lain. Tindakan ini bisa berbahaya dan menyebabkan terjadinya kecelakaan.

  1. UnsafeCondition(Kondisi tidak aman)
    Unsafe condition berkaitan erat dengan kondisi lingkungan kerja yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. Banyak ditemui bahwa penyebab terciptanya kondisi yang tidak aman ini karena kurang ergonomis. Unsafe condition ini contohnya adalah lantai yang licin,tanggarusak,udarayangpengap,pencahayaankurang,terlalubising,danlain-lain.  
    Selanjutnya Frank Bird mengembangkan teori Heinrich tersebut. Frank Bird menggolongkan penyebab terjadinya kecelakaan adalah sebab langsung (immediate cause) dan faktor dasar (basic cause). Penyebab langsung kecelakaan adalah pemicu yang langsung menyebabkan terjadinya kecelakaan tersebut, misalkan terpeleset, kejatuhan suatu benda, dan lain-lain. Sedangkan penyebab tidak langsung adalah merupakan faktor yang memicu atau memberikan kontribusi terhadap terjadinya kecelakaan tersebut. Misalnya tumpahan minyak yang menyebabkan lantai licin, kondisi penerangan yang tidak baik, terburu-buru atau kurangnya pengawasan, dan lain-lain. Meskipun penyebab tidak langsung hanyalah sebagai penyebab atau pemicu yang menyebabkan terjadinya kecelakaan, namun sebenarnya hal tersebutlah yang harus dianalisa secara detail mengapa faktor pemicu tersebut dapat terjadi. 
    Disamping faktor-faktor yang telah disebutkan diatas, teori-teori modern memasukkan faktor sistem manajemen sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan. Ketimpangan dan kurangnya perencanaan, pengawasan, pelaksanaan, Pemantauan dan pembinaan menyebabkan terjadinya multiple cause sehingga kecelakaan kerja dapat terjadi 


Klasifikasi Kecelakaan Kerja
kecelakaan kerja diklasifikasikan menjadi 4 golongan, yaitu:
a.    Klasifikasi menurut jenis kecelakaan
Menurut jenis kecelakaan, kecelakaan diklasifikasikan sebagai berikut:
  • Terjatuh
  • Tertimpa benda
  • Tertumbuk
  • Terjepit
  • Gerakan melebihi kemampuan
  • Pengaruh suhu
  • Terkena arus listrik
  • Terkena bahan-bahan bernahaya/radiasi




b.    Klasifikasi menurut penyebab kecelakaan
  • Mesin
  • Alat angkut
  • Peralatan lain seperti dapur pembakan atau pemanas, instalasi listrik
  • Bahan-bahan zat kimia atau radiasi
  • Lingkungan kerja misal di ketinggian atau kedalaman tanah


c.    Klasifikasi menurut Sifat Luka / Kelainan
  • Patah tulang
  • Dislokasi ( keseleo )
  • Regang otot (urat)
  • Memar dan luka dalam yang lain
  • Amputasi
  • Luka di permukaan
  • Geger dan remuk
  • Luka bakar
  • Keracunan-keracunan mendadak
  • Pengaruh radiasi
  • Lain-lain


d.    Klasifikasi menurut letak kelainan atau cacat di tubuh
  • Kepala
  • Leher
  • Badan
  • Anggota atas
  • Anggota bawah
  • Banyak tempat
  • Letak lain yang tidak termasuk dalam klsifikasi tersebut.


Pencegahan kecelakaan
Sebenarnya upaya pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan sederhana yaitu dengan menghilangkan faktor penyebab terjadinya kecelakaan. Akan tetapi, kenyataan yang dihadapi di lapangan tidak semudah seperti yang dibayangkan. Karena ini berkaitan dengan perubahan budaya dan perilaku. Banyak faktor yang menghambat, seperti kurangnya pengetahuan dan kesadaran pekerja, kurangnya sarana dan prasarana, belum adanya budaya tentang K3, komitmen dari pihak manajemen yang kurang dan lain-lain.
Oleh karena itulah banyak berkembang pendekatan-pendekatan yang membahas tentang pencegahan kecelakaan. Beberapa pendekatanyangdisampaikanolehparaahliantaralain:
1.  PendekatanEnergi
Sesuai denga konsep energy, bahwa kecelakaan bermula dari sumber energy. Oleh karena itu, pendekatan pencegahan kecelakaan dapat dilakukan pada 3 titik sumber terjadinya kecelakaan yaitu pada sumbernya, sepanjang aliran energy dan pada penerima. 
2.  Pendekatan pada sumber bahaya
Salah satu contoh pengendalian pada sumber bahaya misalnya memakai peredam suara pada mesin, mengganti mesin dengan mesin yang lebih rendah tingkat kebisingannya
3.  Pendekatan di sepanjang aliran energy
Pendekatan berikutnya adalah di sepanjang aliran energy. Misalnya untuk mengurangi    kebisingan dengan jalan memasang dinding kedap suara atau memindahkan area kerja. 

4.  Pendekatan pada penerima
Pendekatan pada penerima misalnya, untuk mengurangi kebisingan dengan menggunakan alat penutup telinga.

5.    Pendekatan ManusiaData menyebutkan bahwa sebanyak 85% kecelakaan kerja pada manusia disebabkan oleh unsafe action. Oleh karena itu pendekatan pencegahan kecelakaan dari sisi manusia adalah dengan menghilangkan atau unsafe action dengan jalan:
  • Pembinaan dan pelatihan
  • Promosi K3 dan kampanye K3
  • Pembinaan perilaku aman
  • Pengawasan dan inspeksi K3
  • Audit K3
  • Komunikasi K3
  • Pengembangan prosedur kerja aman


6.   PendekatanTeknis
Pendekatan teknis menyangkut kondisi fisik, peralatan, lingkungan kerja maupun proses produksi. Pendekatan teknis untuk mencegah kecelakaan misalnya:
  • Pembuatan rancang bangun yang sesuai dengan standard dan ketentuan yang berlaku.
  • Memasang system pengamanan pada alat kerja atau instalasi untuk mencegah kecelakaan dalam pengoperasian alat, misalnya tutup pengaman mesin, system inter lock, system alarm, dan sebagainya


7.   PendekatanAdministratif
Pendekatan secara administratif dapat dilakukan dengan cara:
  • Penyediaan alat keselamatan kerja
  • Mengatur pola kerja
  • Membuat Standar Operating Procedure pengoperasian mesin
  • Pengaturan waktu dan jam kerja untuk menghindari kelelahan pekerja


8.  PendekatanManajemenUpaya pencegahan kecelakaan dari sisi manajemen antara lain:
  • Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
  • Mengembangkan organisasi K3
  • Mengembangkan komitmen dan kepemimpinan K3, khususnya untuk manajemen tingkat atas
Share on Google Plus

About Bloby's Blogger

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar